Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong Dan Uji Golongan Darah



LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
OBSERVASI PEMBULUH DARAH KAPILER PADA KECEBONG DAN UJI GOLONGAN DARAH
Laporan ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Fisiologi Hewan oleh Dosen Pembimbing: Ibu Siti Nurkamillah, M.Pd

Disusun Oleh:
Nina Novianti                         (15541002)
Ajeng Nurpadilah                   (15541007)
Rida Mardiani                         (15542008)
Iis Siti Maspupah                    (15542016)
Yogi Muh. Darda                    (15542018)
Imelda Febriyanti                    (15542033)
 Eliyanti                                    ((14542029)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
GARUT
2017
OBSERVASI PEMBULUH DARAH KAPILER PADA KECEBONG DAN UJI GOLONGAN DARAH
A.    Tujuan
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
1.      Untuk mengetahui aliran darah pada Kecebong
2.      Untuk membedakan dan mengetahui aliran pembuluh darah arteri dan vena pada ekor Kecebong
b.      Uji Golongan Darah
1.      Untuk mengetahui cara-cara menentukan golongan darah
B.     Alat Dan Bahan
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
1.       
Kapas
8.
Cawan patri
2.       
Cover Glass
9.
Mikroskop
3.       


Kecebong
10.


Alkohol 70%
 



a.      Uji Golongan Darah
Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
1.       
Tissue
8.
Invintro
2.       
Antisera ABO
9.
Tusuk Gigi
3.       
Blood lancet
10.

Alkohol 70%
  



A.    Langkah Kerja
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
Langkah Kerja
1.      Alkohol 70% dituangkan secukupnya pada kapas
2.      Pilih satu ekor kecebong yang berukuran cukup besar
3.      Bius kecebong yang telah dipilih menggunakan alkohol yang sebelumnya sudah dituangkan  pada kapas  kurang lebih selama 2 detik
4.      Setelah dibius kemudian dilakukan pengamatan aliran darah pada ekor kecebong dengan menggunakan mikroskop.

b.      Uji Golongan Darah
Langkah Kerja
1.      Hapuslah ujung jari dengan menggunakan kapas yang telah direndam dalam alcohol 70%
2.      Tusuklah jari tersebut dengan menggunakan blood lancet steril
3.      Hapuslah tetesan darah pertama dengan menggunakan kapas beralkohol hingga bersih
4.      Kemudian pijat jari tersebut dengan perlahan hingga keluar darah dari luka tadi, selanjutnya teteskan darah yang keluar pada gelas objek di dua tempat yang berbeda
5.      Teteskan satu tetes antisera A pada salah satu sisi dari tetesan darah tersebut, dengan cara yang sama teteskan antisera B pada tetesan darah yang satu lagi dan antisera AB dan Resus pada sisi darah yang satunya lagi
6.      Aduklah tetesan masing masing antisera dengan darah tersebut dengan menggunakan ujung tusuk gigi secara terpisah
7.      Setelah diaduk, biarkan beberapa saat, perhatikan apa yang terjadi pada masing masing campuran darah dan antisera tersebut , campuran mana yang terjadi penggumpalan dan mana yang tidak terjadi penggumpalan

B.     Landasan Teori
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
1.      Sistem Sirkulasi
Dalam proses kehidupan organisme diperlukan makanan dan 02 untuk melaksanakan metabolisme di seluruh tubuh dan dihasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi (bahan-bahan yang diperlukan tubuh) oksigen dan sisa-sisa metabolisme dilakukan oleh sistem transportasi (sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah). Pada prinsipnya, sistem peredaran darah hewan, terutama hewan vertebrata sama seperti manusia. Sistem peredaran darah hewan juga melibatkan alat-alat peredaran darah seperti jantung dan pembuluh-pembuluh darah.
Dalam sistem sirkulasi, hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh sedangkan dari jaringan tubuh akan menuju organ-organ pembuangan. Antara hewan tingkat tinggi dan hewan yang lebih sederhana terdapat perbedaan sistem sirkulasi.
Ø  SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN VERTEBRATA
            Makanan dalam tubuh organisme multiseluler perlu didistribusikan ke seluruh bagian tubuh melalui suatu sistem yang dinamakan Sistem Transportasi. Sistem transportasi pada vertebrata merupakan sistem peredaran darah tertutup yang terbagi menjadi peredaran darah tunggal dan peredaran darah ganda. karena vertebrata memiliki kapiler darah. Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung (pusat peredaran), arteri, vena, kapiler, dan darah. Jantung tersusun dari otot yang kuat memiliki kontraksi yang ritmik dan mampu mendorong darah meninggalkan jantung. Pembuluh yang meninggalkan jantung disebut arteri (nadi), arteri memiliki cabang-cabang yang halus diseluruh bagian tubuh atau biasa disebut kapiler. Darah dari seluruh bagian tubuh akan kembali melalui pembuluh balik kapiler kemudian menuju ke vena dan kembali lagi ke jantung. Pada hewan vertebrata, vena yang membawa darah dan meninggalkan lambung dan usus disebut vena porta karena membawa darah ke susunan kapiler yang lain, bila kapiler yang dituju adalah kapiler dalam hati maka vena ini disebut vena hepatica. Pada umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki vena portal renalis (ginjal). Sistem peredaran getah bening (sistem limfatik) berperan dalam pertahanan tubuh dan pengembalian plasma dari jaringan-jaringan.
a)      Sistem Peredaran Darah pada Amphibia
            Amphibia merupakan jenis hewan vertebrata yang hidup di dua alam yaitu di darat dan di air. Salah satu amphibian yang sangat dikenal adalah Katak sistem peredaran darah pada katak merupakan sistem peredaran darah ganda karena melewati jantung sebanyak dua kali proses peredaran darah, sebagai berikut :
·         Peredaran Darah Kecil : Merupakan peredaran darah dari jantung menuju paru-paru dan kembali lagi ke dalam jantung, jalannya peredaran darah kecil dari jantung bagian ventrikel yang berkontraksi agar darah dapat dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan ke kulit melalui arteri kutaneus. 
·         Peredaran Darah Besar : Darah dari jantung menuju seluruh tubuh dan kembali lagi ke dalam jantung. Jalannya yakni dari ventrikel yang mengalir ke tubuh bagian depan melalui aorta anterior yang bercabang dua menjadi trunkus anterioris kanan dan trunkus anterioris kiri, yang kemudian bercabang lagi menjadi arteri karotis yang menuju ke daerah kepala.
Jantung Katak memiliki tiga ruas yang terdiri atas dua atrium (kanan dan kiri) dan satu ventrikel. Pada ventrikel terdapat campuran darah bersih yang banyak mengandung oksigen dan darah kotor yang banyak mengandung karbon dioksida. Pada jantung katak terdapat pertemuan antara vena cava anterior dan vena cava posterior pada sinus venosus.
Ø  SISTEM PEREDARAN DARAH PADA INVERTEBRATA
            Peredaran zat-zat dalam tubuh  invertebrata, sebagian besarnya tidak membutuhkan suatu sistem pengangkutan yang khusus. Melalui difusi, transpor aktif, dan aliran sitoplasma, setiap bagian dari tubuh hewan ini cukup terjamin dengan zat-zat berguna. Meskipun demikian, beberapa jenis invertebrata yang lain memiliki sistem sirkulasi khusus. Pada cacing pipih misalnya, memiliki sistem gastrovaskuler untuk mengedarkan darahnya. Kemudian juga cacing tanah dan serangga yang memiliki sistem peredaran darah tersendiri.
Misalnya sistem transpor pada protozoa dan hewan rendah lainnya terjadi dengan difusi. Pada hewan metazoa (bersel banyak) yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya manusia peredaran darahnya telah melalui pembuluh. Sistem transportasi hewan metazoan disusun oleh organ-organ berupa jantung, pembuluh-pembuluh darah dan darah.
2.      Pembuluh Darah
Ø  PENGERTIAN PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah biasa di sebut oleh orang awam dengan sebutan urat. Pembuluh darah merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi kedalam jantung. Pembuluh darah termasuk kedalam sistem pembuluh darah,yang mana pada mamalia, sistem ini terdiri jantung, arteri besar, arteriol (arteri kecil), kapiler (pembuluh darah kecil di ujung jaringan dan sel), venula (vena kecil) dan vena. Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2).
Ø  STRUKTUR PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah terbagi dua, yaitu arteri dan vena
1.      Arteri
Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri  terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
·         Tunika intima adalah lapisan terdalam dari pembuluh darah yang terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Di bawah lapisan endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.
·         Tunika media ini adalah lapisan tengah yang terdiri dari serat otot polos yang tersusun melingkar. Pada arteri yang lebih besar, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu lamina elastik interna. Membran ini terdiri atas serat elastik, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat masuk melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberikan supply O2 dan makanan lainnya kepada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar, sering ditemukan lamina elastika eksterna yang lebih tipis yang memisahkan tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
·         Tunika adventitia atau lapisan terluar terdiri atas dengan jaringan ikat kolagen dan elastik, terutama kolagen tipe I. Pada pembuluh yang lebih besar, terdapat vasa vasorum bercabang-cabang luas dalam adventitia.
·         Anastomosis Arteriovenosa adalah hubungan langsung antara sirkulasi arteri dan vena. Anastomosis arteriovenosa ini tersebar di seluruh tubuh dan umumnya terdapat pada pembuluh-pembuluh kecil berfungsi mengatur sirkulasi pada daerah tertentu, terutama pada jari, kuku, dan telinga. Sistem ini mempunyai peranan pengaturan sirkulasi pada berbagai organ dan berperanan pada beberapa fenomena fisiologi seperti menstruasi, perlindungan terhadap suhu yang rendah, dan ereksi. Anastomosis arteriovenosa banyak dipersarafi oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis (sistem saraf otonom). Selain mengatur aliran darah pada berbagai organ, anastomosis ini mempunyai fungsi termoregulator atau pengatur suhu yang khususnya terbukti pada kulit anggota gerak (ekstremitas).
2.      Vena
Vena  berfungsi membawa darah dari perifer (ujung) kembali ke jantung dan paru-paru. Vena terdiri dari beberapa lapisan, yaitu :
·         Tunica intima:  terdiri dari lapisan endothelium yang mengandung sel pipih selapis, dan lapisan subendothelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan tunica adventitia.
·         Tunica media:  lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan ikat.
·         Tunica adventitia:  adalah lapisan paling tebal pada vena, lapisan ini juga lapisan yang paling berkembang. Jaringan ikat longgar dengan serabut kolagen yang membentuk berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak diantaranya. Sel-sel otot polos juga sering tampak pula.
·         Vasa vasorumadalah pembuluh darah kecil yang memberikan pasokan metabolit-metabolit untuk sel-sel di tunika adventitia dan tunika media pembuluh-pembuluh darah besar, apakah itu vena besar maupun arteri besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi makanan oleh difusi langsung dari aliran darah.
Ø  FUNGSI PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah berfungsi membawa darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, darah tersebut mengandung oksigen yang diikat oleh hemoglobin atau Hb didalam darah. Didalam darah juga terdapat protein dan glukosa yang mana komponen tersebut dibutuhkan oleh jaringan dan sel nantinya. Setelah sampai ke seluruh tubuh atau organ targetnya melalui anastomosis arterio venosa dan juga kapiler. Oksigen dan metabolit tersebut di pasok ke organ target hingga tercapailah tujuan dengan oksigen dan metabolit seperti glukosa tersebut, sel-sel di seluruh tubuh dapat mengalami metabolisme aerob (menggunakan O2) untuk menjalankan fungsinya. Kemudian oksigen tersebut ditukar dengan karbon dioksidan, kemudian kembalilah darah itu darah ke jantung melalui vena kecil kemudian vena besar, setelah sampai dijantung, darah tersebut dipompa oleh ventrikel kanan jantung ke dalam paru, atau sistem ini disebut juga dengan sirkulasi pulmoner. Sampai diparu, darah yang membawa CO2 tersebut ditukar kembali dengan O2 yang baru kita hirup, melalui mekanisme difusi. Pembuluh darah juga berfungsi untuk membawa sel darah putih ketika terjadi infeksi untuk mekanisme penyembuhan, sel darah putih tersebut yang merupakan imun tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang masuk kedalam tubuh, sehingga ketika imunitas seseorang melemah ataupun kuman yang masuk kedalam tubuh terlalu kuat, disitulah seseorang terkena penyakit.
Ø  MACAM – MACAM PEMBULUH DARAH
Secara garis besar, pembuluh darah terbagi menjadi dua, yaitu arteri dan vena.
a)      Jenis-jenis arteri
a.         Arteri elastik:  adalah pembuluh terbesar di tubuh, contoh arteri ini adalah aorta(pembuluh darah terbesar yang menyambut darah setelah baru dikeluarkan dari ventrikel kiri jantung), trunkus pulmonalis (pembuluh darah yang menyambut darah yang keluar dari pompaan ventrikel kanan jantung), dan juga cabang-cabang utamanya. Dinding pembuluh darah jenis ini terutama terdiri dari jaringan ikat elastik, memperlihatkan daya tahan dan kelenturan ketika darah mengalir. Dinding pembuluh ini sangat melebar selama sistol(kontraksi jantung atau pompa jantung). Sewaktu diastol (relaksasi jantung), dinding kembali mengerut (recoil) dan mendorong darah maju.
b.        Arteri muskular: dinding mengandung banyak otot polos, juga mengontrol aliran darah  melalui vasokontriksi (menguncup) dan vasodilatasi (mengembang), mekanisme ini diatur oleh sistem saraf otonom.
c.         Arteriol: arteri kecil dengan satu sampai lima lapisan otot polos, arteriol terminal akan mengalirkan darah ke pembuluh darah paling kecil, yaitu kapiler.
b)     Jenis-jenis kapiler
a.       Vas capillare continuum: adalah jenis yang paling banyak, endotel membentuk lapisan utuh.
b.      Vas capillare fenestratum: mengandung fenestra ataupun pori-pori pada endotelnya. Terdapat di kelenjar endokrin, usus halus, dan glomerulus ginjal
c.       Vas capillare sinusoideum: memperlihatkan diameter lebar dengan celah di antara sel-sel endotel. Membrana basalisnya tidak terbentuk sempurna. Kapiler ini terdapat di hati, limpa, dan sumsum tulang.
c)      Jenis-jenis vena
a.       Vena cava:vena ini adalah pembuluh darah yang menyambut darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 ketika hendak masuk kedalam jantung, vena ini merupakan vena terbesar, vena cava ada dua yaitu vena cava superior yang letaknya diatas jantung, dan vena cava superior yang terletak dibawah vena cava inferior.
b.      Vena pulmonalis: vena ini membawa darah dari paru atau sirkulasi pulmoner ke dalam jantung, vena ini mengandung darah yang berisi O2. Vena pulmonalis juga terbagi dua yaitu vena pulmonalis dextra yang membawa darah dari paru-paru kanan, dan vena pulmonalis sinistra yang membawa darah dari paru-paru kiri.
c.       Vena cutanea: adalah vena yang tampak di bawah kulit, yang biasa ditusuk saat seseorang di infus.
d.      Deep vein: adalah vena yang terletak lebih dalam dan berdekatan dengan arteri, vena ini tidak tampak dari luar kulit.
e.       Venula: ini adalah vena dengan ukuran terkecil, dan berhubungan langsung dengan kapiler.
3.      Kecebong
Kecebong adalah nama lain dari hewan yang dikenal sebagai beerudu. Berudu adalah tahap kehidupan yang akan dialami oleh para amfibia. Amfibia adalah hewan yang bertulang belakang dan mampu hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Kecebong ini memilii bentuk seperti ikan air yang memilii ekor. Pada saat telurnya menetas, kecebong ini tidak memiliki paru paru. Sebagai gantinya peru paru, ada insang yang membantu proses pernapasan yang dilakukan oleh kecebong. Insang yang ada pada kecebong ini memiliki area permukaan yang besar. Dengan menggunakan insang ini, maka kecebong bisa mendapatkan oksigen lebih. Kecebong atau berudu muda empunyi insang yang terbuka. Ketika berajak tua, insang mereka akan tertutup oleh kulit.
Pada saat mulai menetes, kecebong akan makan terus menerus, bahkan mereka memkan apa saja yang tersisa dari telur mereka. Itulah yang akan menjadi makanan pertama mereka. Kecebong, katak dan kodok memkan makanan seperti alga dan gulma.Ketik sudah mulai besar, berudu ini akan memangsa hewan hewan kecil didalam air sekitar mereka. Kecebong kodok bertanduk suriname dn salamander termasuk jenis hewan karnivora. Bahkan merek akan memakan kecebong lain apabila tidak menemukan makanan untuk dimakan. Kecebong dari kodok dan juga kodok ini pada awalnya akan menumbuhkan kaki belakangnya terlebih dahulu. Dalam beberapa minggu kedepan, kaki depan mereka akan mulai tumbuh. Hewan ini juga akan menumbuhkan tulang belakang setelah berhasil menubuhkan nggota gerak bagian depannya.
Ketika mulai tumbuh dewasa, mulut mereka akan jadi membesar. Mata merekapun akan jadi lebih menonjol. Ketika tangannya mulai tumbuh, maka ekor berudu ini akan memendek sampai akhirnya ekor yang dimilikinya akan menghilang. Karena kecebong ini adalah tahapan dari hewan amfibia, maka tempat hidupnya ditempat yang basah atu berair, seperti habitat katak berekor yang akan berkembang biak.
Ciri ciri amfibia antara lain :
1.      Merupakan satu satunya hewan yang mengalami metamorphosis lengap.
2.      Telur hewan ini biasanya akan diletakkan didalam air atau diletakkan pada lingkungan yang lembab. Kemudian telur telur ini akan dibuahi secara eksternal
3.      Hewan amfibi memiliki kulit lembut, halus, tipis, berbulu, memiliki pori pori dan kulitnya mengandung kelenjar racun
4.      Hewan amfibi termasuk hewan yang berdarah dingin. Hewan ini tidak memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya secara internal seperti hewan yang berdarah panas. Hewan ini mengatur suhu tubuh dari luar tubuhnya,
5.      Hewan ini mempunyai bentuk jantung yang terdiri dari 3 ruang, 1 ventrikel dan 2 atrium
6.      Respirasi atau system ernapasan hewan ini dapat secara terpisah dengan berupa kombinasi paru paru, kulit dan juga insang.
7.      Hewan jenis ini memiliki peredaran darah yang tertutup
8.      Kaki pada hewan jenis ini memiliki selaput.
9.      Anggot badan hewan ini memiliki ukuran yang bervariasi yaitu dengan bentuk anggota bagian depan tubuh yang lebih kecil dibnding anggota bagian belakangnya.
Kecebong ini merupakan salah satu bentuk metamorphosis amfibi. Untuk metamorphosis katak, mulanya katak betina dewasa akan bertelur. Dan telurnya akan menetas setelah 10 hri lamanya. Telur yang menetas ini akan menjadi kecebong. Setelah berumur dua hari, kecebong atau berudu ini baru hidup di air. Berudu ini memiliki insang untuk bernafas. Ketka memasuki usia 3 minggu insang pada berudu ini akan tertutup oleh kulit. Memasuki usia 8 minggu, kaki belakangnya akan mulai terbentuk dan membesar.
Pada usia 12 minggu kaki sepannya mulai terbentuk, sehingga insangnya tidak lagi berfungsi. Ekornya menjadi pendek, dan hewan ini akan bernafas dengan paru paru. Setelah memiliki bentuk tubuh yang sempurna, maka katak ini akan menjadi katak yang dewasa dan berkembang biak lagi. Daur hidup amfibi pada umumnya tidak semua sama. Seperti yang ada pada amfibi salamander. Hean ini akan bermetamorfosis dalam tekanan kondisi lingkungan tertentu saja. Hal ini berbeda dengan hewan amfibi katak yang memiliki metamorphosis sempurna 
4.      Peredaran Darah  Kecebong
Sistem peredaran darah pada kecebong berupa sistem peredaran tertutup karena  berada di dalam pembuluh darah. Selain itu, sistem peredaran nya pun berupa  peredaran darah tunggal, yaitu predaran darah yang hanya melalui jantung satu kali. Hal ini di karenakan tidak di temukan peredaran darah yang lain dalam hal ini paru - paru.
Pada fase kecebong pernapasan menggunakan insang, ketika  bermetamorfosa menjadi katak barulah makhluk hidup tersebut bernapas menggunakan paru- paru. Berbeda dengan manusia yang mempunyai sisitem  peredaran darah ganda, yaitu sistem peredaran kecil yang mengalirkan darah dari  jantung ke paru-paru kembali ke jantung dan sistem peredaran darah besar yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu kembali ke jantung.
Aliran darah yang berasal dari arah kepala dalam hal ini berasal dari  jantung merupakan pembuluh darah arteri. Aliran darah yang berasal dari ekor atau seluruh tubuh merupakan pembuluh vena. Aliran darah pada pembuluh arteri lebih cepat dikarenakan ventrikel kiri  pada jantung mempunyai kontraksi yang terkuat, ia harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistemik. Sedangkan,  pembuluh vena alirannya lebih lambat di karenakan arah alirannya berlawanan dengan gaya gravitasi, faktor lainnya juga dikarenakan adanya pompa jantung, ada tekanan tertentu dipindahkan melalui kapiler-kapiler dari arteri.
Dalam pengamatan, untuk pembuluh darah yang mengalirkan darah lebih cepat serta berasal dari arah kepala atau jantung berada di pembuluh darah yang kecil, sedangkan aliran darah yang berjalan lambat serta aliran darahnya berasal dari ekor berada di pembuluh yang lebih besar. Dengan demikian, pembuluh darah arteri mempunyai diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan pembuluh vena. Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis, karena mempunyai fungsi yang  penting yaitu berperan sebagai pengurang tekanan, berperan sebagai pengatur  jumlah aliran darah di suatu tempat tertentu, berperan mempertahankan tekanan darah dan juga arteriol, arteriol itu sendiri mempunyai aktifitas siklis, membuka dan menutup lagi setiap beberapa menit. Lapisan paling dalam pada arteri adalah endotelium yang dikelilingi otot polos. Dinding arteri terdiri dari tiga lapisan. 
tunika intima yang terdiri dari lapisan sel endotel yang halus dan lapisan jaringan elastin tunika media yang merupakan campuran jaringan elastin dan otot polos tunika eksterna yang merupakan jaringan penyambung fibro-elastin Dinding vena tipis dan tidak elastis. Lapisan dalamnya bersifat licin karena dilapisi endotelium yang dikelilingi oleh otot polos. Sama seperti arteri, vena  juga memiliki tiga lapisan pada dindingnya. Hanya saja lebih tipis serta lebih mudah direnggangkan. Otot polos pada dinding vena berada di bawah di  bawah kontrol saraf autonomik.

b.      Uji Golongan Darah
1.      Darah
Darah merupakan cairan yang dimiliki semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) dan memiliki fungsi mengirimkan zat-zat serta oksigen yang dibutuhkan jaringan tubuh. Darah diambil dari kata hemo atau hemato yang berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang memiliki arti darah. Darah manusia memiliki warna merah terang jika terdapat banyak oksigen dan merah tua jika kekurangan oksigen.
Darah dapat beredah ke seluruh tubuh berkata bantuan alat peredaran darah yaitu : jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfa. Darah juga dapat menjadi sumber energi bagi tubuh dengan mengangkaut nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang berguna untuk mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Sebagai Zat Pengangkut : Fungsi darah di dalam tubuh antara lain ialah sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, pengangkut oksigen dan pengangkut karbondioksida. Menjaga Agar Suhu Tetap Stabil : yaitu dengan cara memindahkan panas dari alat-alat tubuh yang aktif ke agian lain yang tidak aktif.
Mengangkut Oksigen : Darah ialah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dan diperlukan oleh sel di seluruh tubuh. Mengedarkan Air : Berfungsi untuk melakukan reaksi enzimatis dan menjaga tekanan osmosis tubuh. Mengedarkan hormon dan getah bening ke seluruh bagian tubuh. Menghindarkan tubuh dari infeksi kuman dengan jalan membentuk antibodi. Mengatur keseimbangan asam dengan basa untuk menghindari kerusakan jaringan-jaringan pada tubuh. Menutup luka melalui keping darah.
  1. Komponen Darah
Bila dipisahkan maka dapat diamati bahwa darah tersusun atas dua komponen, yaitu komponen cair (plasma darah) dan komponen padat (sel darah, eritrosit, leukosit, dan trombosit). Berikut komponen darah.
Ø  Plasma Darah
Plasma darah memiliki warna jernih kekuningan. Plasma darah sebagian besar terdiri atas 92% air, 0,9 mineral (NaCl, fosfor, magnesium), besi) 0,1% bahan organik (seperti glukosa, lemak, enzim, dan antigen). Pada protein plasma darah juga terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang juga larut dalam plasma darah, antara lain sari makanan, mineal, hormon, antibodi, dan zat sisa.
1. Fibrinogen : Merupakan protein yang berperan untuk pembentukan dengan cara membentuk benang-benang fibrin di tempat yang luka, sehingga sel-sel darah akan terperangkap dalam anyaman benang-benang fibrin tersebut.
2. Serum : Bagian plasma darah yang tidak bisa mengumpal, berwarna kekuningan, berupa cairan tanpa fibrinogen. Serum akan berubah menjadi keruh setelah kita selesai makan, karen bagian darah yang membawa sari-sari makanan adalah serum.
Ø  Sel-sel Darah
Ada tiga macam sel darah manusia, yaitu sel darah merah (eritrosit), Sel darah Putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit).
1. Sel Darah Merah (eritrosit) : Sel darah merah memilik bentuk bulat pipih, tidak berinti, dan cekung di bagian tengah (bikonkaf). setiap 1 mm3 mengandung kurang lebih 5 juta sel darah merah. sel darah ini berwarna merah karena mengandung hemoglobin (Hb), yaitu seperti protein yang mengandung zat besi. Fungsi utama Hb adalah mengikat paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Hemoglobin yang telah berhasil mengikat oksigen akan membentuk oksihemoglobin yang berwarna merah cerah. Sebaliknya, bila mengikat karbondioksida hemoglobin akan berwarna merah tua. Sel darah dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih. Sel darah merah hanya berumur kurang lebih 120 hari. Setelah itu sel darah merah akan rusak dan langsung dirombak di dalam hati dan limfa. Hasil perombakan hemoglobin berupa zat warna empedu yaitu bilirubin dan biliverdin.
2. Sel Darah Putih (leukosit) : Bentuk dari sel darah putih tidak tetap (amuboid) dan memiliki inti. Setiap 1 mm3 mengandung sekitar 8.000 sel darah putih. Leukosit bergerak aktif, bisa menembus dinding pembuluh darah (diapedesis). Fungsi utama dari sel darah putih adalah sebagai pertahanan tubuh melawan kuman/bibit penyakit yang masuk kedalam tubuh dengan cara memakanya (fagosit) atau membentuk antibodi. Infeksi kuman kedalam jumlah leukosit terlalu sedikit (dibawah 6.000 sel per mm3 darah) disebut sebagai leukopeni. jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per mm3) disebut leukositosis.
3. Keping Darah (trombosit): Trombosit memiliki bentuk tidak teratur dan tidak berinti. Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat kurang lebih 300.000 ribu keping darah. Jika kita mengalami luka berdarah, keping-keping darah berfungsi untuk membekukanya. Trombosit memilik umur sekitar 5 sampai 9 hari. Bila darah keluar karena luka, trombosit akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase yang berfungsi untuk mengubah protrombin menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin akan menjaring sel-sel darah hingga luka tertutup dan tidak mengeluarkan darah lagi
Jantung berfungsi sebagai pemompa darah dan sebagai pusat peredaran darah. Jantung memiliki ukuran sebesar kepalan tangan dan terletak di dalam dada sebelah kiri. Jantung manusia memiliki 4 ruang yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, bilik kiri. Darah yang terdapat pada serambi dan bilik kiri kaya akan oksigen, sebaliknya darah pada serambi dan bilik kanan kaya akan karbondioksida. Dinding bilik jantung lebih tebal daripada dinding serambi, itu di karena bilik jantung bertugas memompa darah keluar jantung. Bilik kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan bilik kanan berfungsi memompa darah ke paru-paru.
Dinding jantung terdiri 3 lapis, yaitu perikardium berfungsi sebagai selaput pembungkus jantung, miokardium sebagai otot jantung, endokardium sebagai selaput yang membatasi ruang jantung.
2.      Golongan Darah
Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisisgagal ginjalsyok, dan kematian.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Jan Janskýdi pada tahun 1907 mengklasifikasikan darah manusia ke dalam empat grup, yang hingga kini masih digunakan.

Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ibu
Ayah

O
A
B
AB

O
O
O, A
O, B
A, B

A
O, A
O, A
O, A, B, AB
A, B, AB

B
O, B
O, A, B, AB
O, B
A, B, AB

AB
A, B
A, B, AB
A, B, AB
A, B, AB

Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Text Box: Vena
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
Kecocokan sel darah merah
  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
A.    Hasil pengamatan
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
Hasil pengamatan Observasi pembuluh darah kapiler pada kecebong:
 

Kecebong yang berukuran cukup besar yang akan digunakan untuk pengamatan. Kecebong kemudian dibius menggunakan alkohol 70% dan diamati dibawah mikroskop.



Setelah dilakukan pengamatan di bawah mikroskop, terlihat jelas peredaran darah pada kecebong pada bagian ekornya. Terlihat jelas pembuluh-pembuluh darah yaitu antara pembuluh Arteri dan Pembuluh Vena.

a.      Uji Golongan Darah
Hasil pengamatan uji golongan darah pada mahasiswa Biologi tingkat 3, kelompok 4 Fisiologi Hewan, yaitu:




Hasil uji golongan darah kelompok 4 Fisiologi Hewan. Jari ditusuk menggunakan blood lancet dan 4 tetesan darah disimpan di atas kaca objek pada sisi yang berbeda. Kemudian masing-masing tetesan darah diberi antisera A, antisera B, antisera AB dan Resus. Sehingga di dapatkan hasil seperti pada gambar. Adapun jika ditabelkan adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Uji Golongan Darah Kelompok 4 Fisiologi Hewan:
Nama
Golongan Darah
Rida Mardiani
B
Iis Siti Maspupah
O
Ajeng Nurpadilah
B
Imelda Febriyanti
B
Elyanti
O
Yogi Muh. Darda
B
Nina Novianti
-

A.    Pembahasan
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kita lakukan, pada saat observasi pembuluh darah kapiler pada kecebong. Pertama, kecebong yang digunakan untuk pengamatan ini dipilih kecebong yang berukuran cukup besar, lalu dibius menggunakan alkohol 70 % kurang lebih selama 2 detik, hindari pembiusan yang lama karena akan menyebabkan kecebong mati sehingga tidak dapat terlihat sistem peredaran darahnya. Setelah kecebong dibius, kemudian diletakkan di objek gelas dengan posisi agak miring, amati dibawah mikroskop dan fokuskan ke bagian ekor kecebong.
Setelah diamati dibawah mikroskop, pada bagian ekor kecebong, disini terlihat jelas sistem sirkulasi pada kecebong, pembuluh-pembuluh darah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh kecebong sangat jelas. Pembuluh ini terbagi 2 yaitu: pembuluh Arteri dan pembuluh Vena. Dan kita dapat melihatnya dengan jelas.
Aliran darah yang berasal dari arah kepala dalam hal ini berasal dari  jantung merupakan pembuluh darah arteri. Aliran darah yang berasal dari ekor atau seluruh tubuh merupakan pembuluh vena. Aliran darah pada pembuluh arteri lebih cepat dikarenakan ventrikel kiri  pada jantung mempunyai kontraksi yang terkuat, ia harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistemik. Sedangkan,  pembuluh vena alirannya lebih lambat di karenakan arah alirannya berlawanan dengan gaya gravitasi, faktor lainnya juga dikarenakan adanya pompa jantung, ada tekanan tertentu dipindahkan melalui kapiler-kapiler dari arteri.
Dalam pengamatan, untuk pembuluh darah yang mengalirkan darah lebih cepat serta berasal dari arah kepala atau jantung berada di pembuluh darah yang kecil, sedangkan aliran darah yang berjalan lambat serta aliran darahnya berasal dari ekor berada di pembuluh yang lebih besar. Dengan demikian, pembuluh darah arteri mempunyai diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan pembuluh vena. Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis, karena mempunyai fungsi yang  penting yaitu berperan sebagai pengurang tekanan, berperan sebagai pengatur  jumlah aliran darah di suatu tempat tertentu, berperan mempertahankan tekanan darah dan juga arteriol, arteriol itu sendiri mempunyai aktifitas siklis, membuka dan menutup lagi setiap beberapa menit.


b.      Uji Golongan Darah
Berdasarkan uji golongan darah yang telah kita lakukan, pertama ujung jari terlebih dahulu dibersihkan menggunakan kapas yang sebelumnya di rendam terlebih dahulu menggunakan alkohol. Jari kemudian ditusuk menggunakan blood lancet, dan hapus atau bersihkan darah yang pertama keluar dari jari menggunakan kapas yang telah direndam alkohol. Siapkan kaca objek dan pijat jari sehingga darah keluar, tempatkan atau teteskan darah sebanyak empat tetes pada kaca objek di sisi yang berbeda beda. Kemudian campur atau teteskan antisera A pada tetesan darah pertama, antisera B pada tetesan darah yang kedua, antisera AB pada tetesan darah yang ketiga, dan Resus pada tetesan darah yang keempat. Kemudian aduk menggunakan tusuk gigi dengan sisi yang berbeda atau aduk dengan tusuk gigi yang berbeda masing-masing tetesan darah.
Amati sampai terjadinya penggumpalan, jika penggumpalan terdapat pada darah dengan antisera A maka dapat disimpulkan bahwa golongan darah orang yang di uji merupakan golongan darah A, dan begitu seterusnya. Akan tetapi jika tidak terdapat penggumpalan (encer semua tiap tetesan darah dengan antisera A, B, AB, dan Resus) maka dapat disimpulkan golongan darah orang yang di uji merupakan golongan darah O.
Sehingga di dapatlah hasil pengujian golongan darah pada kelompok 4 Fisiologi Hewan ini sebagai berikut:
Nama
Golongan Darah
Rida Mardiani
B
Iis Siti Maspupah
O
Ajeng Nurpadilah
B
Imelda Febriyanti
B
Elyanti
O
Yogi Muh. Darda
B
Nina Novianti
-

Setelah dilakukan pengujian ini, Golongan darah pada anggota kelompok ini lebih dominan golongan darah B dengan jumlah 4 orang. Dan golongan darah O 2 orang.
Ini berarti, Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
Dan Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Adapun Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

B.     Kesimpulan
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
Sistem peredaran darah pada kecebong berupa sistem peredaran tertutup karena  berada di dalam pembuluh darah. Selain itu, sistem peredaran nya pun berupa  peredaran darah tunggal, yaitu predaran darah yang hanya melalui jantung satu kali. Hal ini di karenakan tidak di temukan peredaran darah yang lain dalam hal ini paru - paru.
Arteri bertugas untuk membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Aliran pada Arteri ini cepat karena tekanan yang kuat dari jantung. Dinding pada arteri tebal, berguna untuk melindungi dan sesuai sifatnya dengan tekanan yang cepat dan kuat sehingga tidak mudah pecah. Arteri terletak dibagian dalam tubuh karena merupakan pembuluh yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Diameter arteri lebih kecil dibanding diameter vena.
Vena  bertugas untuk membawa darah dari perifer (ujung) kembali ke jantung dan paru-paru. Berbeda dengan aliran darah pada arteri, sebaliknya pada Vena ini aliran darah berjalan lambat karena merupakan pembawa darah dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Dinding pada vena pun tipis, karena tidak ada tekanan yang kuat seperti Arteri untuk melindunginya. Berbanding terbalik juga dengan pembuluh arteri, vena terletak di bagian atas tubuh, yaiu dekat permukaan kulit. Diameter vena lebih besar dibanding diameter arteri.

b.      Uji Golongan Darah
Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

Daftar Pustaka


Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, BandingWahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca KaryaRustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; DepartemenPendidikan dan Kebudayaanhttp://anakciremai.blogspot.com/2008/07/makalah-biologi-tentang-keragaman-hewan.html
http://www.academia.edu/7414513/ALIRAN_DARAH_PADA_KECEBONG
http://zocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-darah-fungsi-darah-komponen-darah-yang-bermanfaat.html?m=1
http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.ilmudasar.com/2016/11/pengertian-jenis-struktur-fungsi-pembuluh-darah-adalah.html?m%3D1&ei=av8E-phq&lc=id-ID&s=1&m=732&host=www.google.com.id&ts=1513947235&sig=AOyes_TSkKxMRI16nKUVLNiUdGkRJxL4CA

Lampiran
a.      Observasi Pembuluh Darah Kapiler Pada Kecebong
kecebong yang digunakan untuk pengamatan

pembuluh darah Vena dan Arteri pada kecebong

video hasil pengamatan

b.      Uji Golongan Darah

golongan darah mahasiswa Kelompok 4 Fisiologi Hewan setelah di lakukan uji golongan darah

Nama
Golongan Darah
Rida Mardiani
B
Iis Siti Maspupah
O
Ajeng Nurpadilah
B
Imelda Febriyanti
B
Elyanti
O
Yogi Muh. Darda
B
Nina Novianti
-

tabel uji golongan darah



































Komentar

  1. Casino Hotel & Resort - Jackson City, MS Jobs
    Find your dream job in our 김해 출장마사지 Jackson 대전광역 출장마사지 City Casino Hotel & Resort jobs 동두천 출장마사지 page. 광명 출장안마 MONDAY'S FLORIDA 서귀포 출장샵 CASINO & RESORT.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Konsumsi Oksigen Pada Jangkrik

PROSES OKSIDASI DAN PROSES RESPIRASI ( Fermentasi Ragi )